Minggu, 11 November 2007

Tausyiah Muslimah @ El Nusa: Nafsu

Bersama Teh Ninih di El Nusa, Selasa 6 Nov 2007

Sore itu, mungkin hujan deras, wajah2 tenang muslimah yang hadir, atau cerita2 yang membuat malu karena mengingat perbuatan diri sendiri, tenggelam dalam suasana... sampai2 aku lupa nyatet :(

Browsing2 berharap ada catatan mengenai 3 tingkatan nafsu: Nafsu Ammarah (cirinya panikan), di tengah-tengah ada Nafsu Lawammah (panik berkurang, tapi... suka telat sadarnya) dan Nafsu Muthmainnah (tenang). Alhamdulillah, ketemu ini Tingkatan Nafsu.

Luruskan niat, ikhtiar dengan belajar sehingga tahu ilmunya dan berlatih terus menahan nafsu kemudian banyak bertaubat dan berdoa:
Allahumma zuqnii nafsan muthmainnatan tu'minu biliqaa-ika wa tardha biqadhaa-ika

... berharap seperti firmanNya: Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku. (QS Al-Fajr 89:27-30)

Dilanjutkan dengan Aa Gym

Bagaimana menghadapi nafsu? Anggap seperti binatang buas!
1. Jangan dikasih makan dengan berpuasa
2. Beri beban yang berat dengan memperbanyak ibadah
3. Berdoa kepada Allah agar menghilangkan 'Beast inside' dan menyisakan hanya nafsu muthmainnah dalam diri kita. Amiin...

Alhamdulillah, waktu pulang hujan sudah berhenti, sehingga tidak kebasahan. Tinggal maceettnya... Mau marah? Hmm... langsung ingat harus diamalkan ilmu yang baru dipelajari :)

4 komentar:

zuki mengatakan...

wahai jiwa yang tenang .... indah sekali panggilanNya bukan? :)

alhamdulillah blog ini berisi setelah 1 minggu lengang :)

antoni mengatakan...

Terima kasih sudah menuliskan ini ...

fach+ mengatakan...

lha koq ilmu baru sikh? kan uraian ini sudah pernah dibahas oleh ustadz Rusli......kemana ya pak ustadz itu kini, ....seorang ustadz yg luas wawasannya, ilmunya, dll....i miss u, pak Rusli.

fach+ mengatakan...

lha koq ilmu baru sikh? kan uraian ini sudah pernah dibahas oleh ustadz Rusli......kemana ya pak ustadz itu kini, ....seorang ustadz yg luas wawasannya, ilmunya, dll....i miss u, pak Rusli.