Perhaps we had become a little arrogant with our fine new technique of ice-claw and rubber slipper, our age of easy mechanical quest. We had forgotten that the mountain still holds the master card, that it will grant success only in its own good time. Why else does mountaineering retain its deep fascination?
Eric Shipton, in 1938 Upon The Mountain
Tulisan ini jadi pembukaan bab 1 dari buku adventure yang sedang aku baca. Di awal, rasanya sudah diingatkan pada tadabur alam, dan tidak sombong.
Aku belajar banyak setiap kali jalan-jalan. Biarpun tempat yang dikunjungi sama, tapi pengalamannya selalu beda. Dari binatang saja, ada saatnya disambut banyak kupu-kupu setiap melangkah ada saja yang terbang, ramai suara burung pelatuk, ular (kecil sih) nyebrang, banyak pacet sudah nempel di celana.. untung ga' tembus.. hiii.. (yang ini karena aku diri dekat semak2 ngambil foto), nyamuk (awalnya ga' tahu, jadi ga' siap2 pakai krem anti nyamuk). Aku bisa siap2 tapi rasanya tidak pernah siap. Selalu bergantung pada kebaikan alam pada saat itu, sebagai kemurahanNya.
2 komentar:
QS 17:37: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
rasa diri menjadi kecil dan tak bermakna ...
http://lamunan-sejenak.blogspot.com/2005/05/pantai.html
Ah jadi ingat QS 3:190-191
Posting Komentar