Sibuk... aku nyari resep2 makanan kesukaan di web. Ingin ada yang berubah di 2008, sedikitnya dimulai dari dapur sendiri. Ternyata malah aku ketemu seseorang yang mengalihkan perhatian, menyentuh hati terdalam... Terdiam sejenak, aku putuskan untuk menuliskannya di sini.
Puisi ini ditulis dua hari sebelum kepulangannya
Monday, August 28, 2006
Tuhan, Kau masih ingat janjiku malam itu?
Aku sudah menepatinya bukan?
Lalu..
Mengapa kabut semakin tebal menggigitku
dan tiada setitik pun berkas sinar di kejauhan
Aku semakin kedinginan, Tuhan
Jangan biarkan ku membeku
Bunda, begitu Inong dipanggil oleh banyak orang. Banyak hal yang mengagumkan, salah satunya, paling tidak buat aku (yang orang IT), semua resep2nya kalo disearch selalu nomer satu. Dia pelopor dapurbunda.com, padahal sebelum menikah nggak bisa masak, tapi berkat kegigihannya bisa sampai ngajarin orang lain masak.
Di usianya yang muda meninggalkan sepasang buah hati, yang sekarang dititipkan Allah pada adiknya Indah yang kemudian nikah dengan suaminya. Subhanallah! Sampai sekarang masih begitu banyak orang yang mengirimkan doa padanya, juga pada keluarga dan anak2nya, padahal kebanyakan ya seperti aku ini "kenal" hanya lewat tulisan blognya.
Mudah-mudahan, kita makin tersadar ... kita sedang mengisi waktu yang tidak pernah kita tahu masih berapa lama lakoni peran dunia.... membeku... ah, kembali aku terdiam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Demi waktu, demikian Allah SWT bersumpah ...
Posting Komentar